Selasa, 22 Mei 2012

HAJI DAN UMROH



A.    PENDAHULUAN

Islam merumuskan bahwa kehidupan adalah amanat yang harus digunakan untuk pencapain kesejahteraan dunia dan akhirat . pemenuhan kebutuhan spiritualitas jelas menjadi tujuan utama karena kebahagian akherat yang bersifat permanen dapat diwujudkan  hanya bila manusia mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya. Dan haji adalah salah satu  rukun islam dan sekaligus dapat dijadikan perjalanan spiritual umat islam dan begitu juga dengan umroh hanya saja waktu dan cara pelaksanaannya yang berbeda tetapi tujuannya sama yaitu untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Setiap rukun dan wajib haji yang kita lakukan sejatinya berhubungan dengan kenabian zaman dahulu sebelum zaman nabi muhammad..
Namun seringkali yang menjadi persoalan dalam ibadah haji ialah keterbatasan kemampuan kita dalam  melakukan ibadah baik keterbatasan dalam bidang mental, pengetahuan dan bidang materi. Untuk itu daalam makalah kami akan membahas tentang haji, umroh dan beserta cara pelaksanaanya.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah haji itu?
2.      Bagaimanakah hukum ibadah haji?
3.      Bagaimana Syarat,Rukun,Wajib dan Sunnah Haji?
4.      Bagaimanakah Pelaksanaan Cara Pelaksanaan Haji?
5.      Apa Hikmah melaksanakan Haji?
6.      Apa Itu Umroh?
7.      Bagaimanakah Pejalanan Haji dan Umroh di Indonesia?


C.     PEMBAHASAN MASALAH

a.      Pengertian Haji
Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.[1]
b.       Hukum Ibadah Haji

Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.[2]

c.        Dalil atau Perintah Ibadah Haji dan Syarat ,Rukun, Wajib dan Sunnah Haji

1.       Alqur’an
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an1 Surat Ali Imran ayat 97, yaitu:

(Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya)
Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran : 9

2.       Hadits

Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai berikut :“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya”. (H.R. Ahmad)
Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali.
3.       Syarat, Rukun, Wajib dan Sunah Haji

a.       Syarat-syarat diwajibkan haji
1.       Islam
2.       Baligh
3.       Berakal
4.       Merdeka
5.       Kuasa (mampu)[3]
b.       Rukun Haji
1.       Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji
2.      Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaknihadirnya seseorangyang berihram untuk haji, sesudahtergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9 Dzulhijjah.
3.       Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah)
4.       Sa’i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali
5.       Tahallul; artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram
6.       Tertib yaitu berurutan[4]

c.        Wajib Haji
Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan:
1.       Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji.
2.       Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
3.       Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah).
4.       Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.
5.       Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan ‘Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah.
6.       Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram
7.       Thawaf wada’.[5]
d.        Sunat Haji
1.       Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas ‘umrah.
2.       Membaca Talbiyah yaitu :“Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.
3.       Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf di ‘Arafah.
4.       Shalat sunat ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim.
5.       bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
6.       thawaf wada’, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah.
7.       berpakaian ihram dan serba putih.
8.       berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

d.       Cara Pelaksanaan Haji
1.       Di mekkah (pada tanggal 8 Dhulhijjah)
1.1   Mandi dan berwudlu
1.2    Memakai kain ihram kembali
1.3    Shalat sunat ihram dua raka’at
1.4    Niyat haji :
Berangkat menuju ‘Arafah
membaca talbiyah, shalawat dan do’a :

Talbiyah : “Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika                       Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.
2.       Di Arafah
2.1    waktu masuk Arafah hendaklah berdo’a
2.2    menunggu waktu wukuf
2.3    wukuf  (pada tanggal 9 Djulhijjah)
2.4     Berangkat menuju muzdalifah sehabis Maghrib
3.       Di Muzdalifah (pada malam tanggal 10 Djulhijjah)
3.1    Waktu sampai di Muzdalifah berdo’a
3.2    Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah
3.3    Menuju Mina
4.       Di Mina
4.1    Sampai di Mina hendaklah berdo’a .
4.2    Selama di Mina kewajiban jama’ah adalah melontar jumroh dan bermalam (mabit)
4.3    Waktu melempar jumroh
5.        Kembali ke Mekkah
5.1    Thawaf Ifadah
5.2    Thawaf Wada
5.3    Selesai melakukan thawaf wada bagi jama’ah gelombang      pertama, berangkat ke Jeddah untuk kembali ke tanah air.

e.        Hikmah Melaksanakan Haji

1.       Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah  Yang Maha Agung.
2.       Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an
3.       Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
4.       Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia.
5.       Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
6.       Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
7.       Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.
8.       Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
9.       Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.


f.         Pengertian Umrah

Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper bersamaan,  maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji,  umrah hukumnya fardu’ain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila telah memenuhi syarat dan rukunya.
1.       Rukun Umrah
1.1    ihram
1.2    tawaf
1.3    sa’i
1.4    tahalul
1.5    Tertib 
2.        Syarat wajib umrah
2.1    Ihram dari miqat ( ketentuan tempat dan waktu )
2.2     Meninggalkan larangan- larangan
perbedaan antara haji dan umrah  adalah jika umrah dapat di kerjakan sepanjang tahun, sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu yang telah di tentukan, yaitu mulai tanggal 08 sampai 13  Dzulhjjah.
Jika di perhatikan keterangan di atas,  maka ihram ada 2 macam, yaitu ihram untuk umrah dan haji. Ihram untuk umrah di mulai miqat  kemudian di teruskan dengan tawaf, sa’i, dan tahallul. Sedang ihram untuk haji dikerjakan ketika berangkat ke padang arafah pada tanggal 8 Djulhijjah.[6]

g.       Perjalanan haji dan umroh di indonesia
Umat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia.  Setiap tahun  ratusan ribu orang melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.  Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan lancer, tertib, aman dan sempurna dan ibadahnya.
Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah haji umat islam Indonesia cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang bertuang dalam GHBN  yang pada dasrnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan sesuai dengan  kemampuan masyarakat  atas dasar itu  pemerintah mengatur  mulai dari proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air.

D.      KESIMPULAN
Haji adalah suatu kewajiban bagi setiap mukmin yang mampu untuk mengunjungi ka’bah sekali seumur hidup.
Syarat-syarat haji adalah: baligh,orang islam,merdeka serta mampu.
Rukun haji adalah: ihram,wukuf di arafah, thawaf,sa’i, tahalul dan tertib.
Wajib haji ialah : ihram dari miqat,bermalam di muzdalifah,bermalam di mina, melontar jumrah aqabah, melontar jumrah ula, wustha,dan aqabah,menjauhkan diri dari larangan d dan thawaf wada’
Umrah adalah ziarah ke makkah karena allah dengan memenihi syarat dan rukunnya.
Rukun umrah yaitu:iram, thawaf, sa’

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mannan, Risalah Haji dan Umroh,Kediri: PP AL FALAH PLOSO MOJO KEDIRI, 2009
Ahmad Fakhruddin dkk, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung :Gema Risalah Pers,2003
Direktorat Pembinaan Agama islam, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM,Bandung: LUBUK AGUNG, 1994
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Ja’fari, Jakarta:PT LENTERA BASRITAMA, 1996 .



[1] Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Ja’fari, PT LENTERA BASRITAMA,(jakatra: 1996), 131.
[2] Ibid., 131.
[3] Abdul Mannan, Risalah Haji dan Umroh, PP AL FALAH PLOSO MOJO KEDIRI, (Kediri:2009), hal,15.
[4]Direktorat Pembinaan Agama islam, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, LUBUK AGUNG, (Bandung:1994), hal.,171.
[5] Ibid., hal.,174
[6] Ibid., hal.,183.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar