Selasa, 22 Mei 2012

ANAK BERBAKAT



A.   LANDASAN TEORI

Anak berbakat merupakan anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasa yang luar biasa.[1] Dalam pandangan mutakhir, keberbakatan tidak semata-mata merujukkepada fungsi kognitif,melainkan merujuk kepada totalitas dan keterpaduan  fungsi otak. Keterbakatan harus dipandang sebagai produk perkembangan dari seluruh fungsi otak manusia. Menurut kami bakat merupakan sesuatu yang dimiliki orang sejak lahir, tumbuh secara alami dan dan dapat dikembangkan secara maksimal apabila diasah dengan cara-cara tertentu. Menurut survey yang dilakukan terhadap sejumlah guru sekolah dasar tentang perilaku murid yang berprestasi unggul (8 keatas) menunjukkan bahwa karakteristik yang menonjol pada kelompok murid tersebut ialah aspek akademik,kepemimpinan /sosial, intelektual, perilaku kreatif, dan seni.[2]

B.   IDETITAS ANAK

Nama                   : Najidalaha Azna
Alamat                 : Glagah Kulon Dawe-Kudus
Umur                    :5th
Tempat, Tgl Lhr   : Kudus, 8 Juli 2006
Jenis Kelamin       : Perempuan
Urutan Kelahiran : Anak Ke-2 dari 2 Bersaudara
Ibu                        : Muntiah
Pekerjaan Ibu       : Guru
Sekolah                : RA Miftahul Huda
Kelas                    : Tk Nol kecil



C.   PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan anak  ketika masih dalam kandungan berkembang dengan baik, diperiksakan rutin ke bidan, dan diperhatikan dengan baik.
Tetapi didalam kandungan psikomotorik anak berkembang dengan cepat lebih sering bergerak dan nendang-nendang perut si ibu. Selain dari perhatian yang sifatnya medis sang ibupun selalu memberikan stimulus-stimulus pada sang jabang bayi misalnya, mengajak sang jabang bayi berbicara,didengarkan sholawat dan sang ibu selalu sholat tahajud dan punya doa-doa khusus untuk si jabang bayi. Ketika sang jabang bayi telah lahirpun perkembangannya sangat cepat,ketika 3 hari kelahiran  yang pada umumnya bayi membutuhkan waktu 7 hari copotnya tali pusar, untuk adik najid ini hanya membutuhkan waktu 3 hari dan ketika disunatpun dia tidak menangis. Semakin dia tumbuh besar, ternyata apa yang tampak dari jabang bayi hingga balita ini semakin berkembang dengan baik bakatnya muncul perlahan lahan tapi pasti,pandai berbicara, tingkat percaya dirinya tinggi,dan selalu ingin mencoba meniru apa yang ia lihat misalnya dia tidak mau memakai pakaian pendek dengan alasan sang ibu tidak pernah memakai pakaian pendek,dan cara berpakaian yang lainnya. Najid merupakan anak kedua dari dua bersaudara,kakaknya pun mempunyai ciri-ciri seperti yang dimiliki najid perkembangannya sangat cepat. Setelah saya tanya lebih mendalam dari ibu dan bapak bahkan kakek dari kedua anak tersebut memang berbakat seperti apa yang dimiliki anak-anaknya sura bagus suka bersholawat dan pandai berpidato. Kemungkinan apa yang dimiliki dari kedua anak itu adalah bakat gen dari kedua orang tuanya.

D.   ANALISIS INDIVIDU
1.     Aspek Intelegency
Untuk aspek intelengy kami peneliti tidak dapat menyebutkan IQ yang dimiliki si anak, karena memang sianak masih kecil jadi perkembangan intelegencynya belum maksimal. Dengan bertanya kepada ibu dan guru yang mengampu najid kami mendapatkan data sebagai berikut:
a.     Umur 1th perkembangan bahasa yang di miliki sudah lumayan baik, penguasaan kosa kata-kosa kata dasar cukup lumayan baik. Selalu ingin meniru apa yang diucapkan orang disekeliling walaupun dengan bahasa yang kurang jelas dan terbata-bata.
b.     Setelah masuk tk nol kecil (4th) sudah mampu menghafal huruf A-Z dan mampu berhitung bilangan 1-50.
c.      Rasa ingin tahunya sangat tinggi, setiap dia melihat apa yang belum ia lihat atau seseatu yang belum ia ketahui pasti ditanyakan kepada orang tuanya hingga jawabannya memuaskan bagi dia.
d.     Daya ingatnya kuat, ketika disuruh menghafal doa-doa pendek seketika itu langsung hafal,misal di kasih hafalan yang lumayan panjang dan disekolah belum mampu menghafal ia kemudian menghafalnya sampai ia hafal.
e.      Selalu mengapresiasikan apa yang ada dalam pikirannya,tanpa ragu dan penuh percaya diri.
f.       Mampu mengenali barang-barangnya maupun barang yang dimiliki orang tuanya. Data yang kami tanpilkan sedikit banyak berkesinambungan dengan teori yang dikemukakan Treffinger bahwa perkembangan kognitif anak berbakat adalah sebagai berikut:
1.     Rasa ingin tahu yang tinggi
2.     Berimajinasi
3.     Produkti
4.     Memiliki ketekunan
5.     Bersikukuh dalam menyelesaikan masalah
6.     Dan berkonsentrasi ke masa depan dan hal-hal yang belum diketahui dan tidak cepat merasa puas.
Walaupun umurnya najib tehitung masih kecil tetapi dia sudah menggembol beb erapa prestasi diantaranya:
1.     Juara 1 pildacil tingkat jawa kecamatan
2.     Juara 1pildacil tingakat kabupaten


2.     Aspek emosi dan sosial
Dalam aspek emosi najib merupakan pribadi yang selalu ceria, jarang sekali dia cemberut dan marah, dia bisa marah ketika melihat  ada teman  atau sesuatu yang  kelewatan menurut hatinya. Pendiriannya kukuh untuk soal pelajaran misalnya digoda teman untuk tidak mengerjakan tugas di selalu menolak. Hubungan najib dengan temannya selalu baik, dia populer dimata temannya disukai, dan selalu dicari apabila tidak kelihatan. Dia tidak memilh untuk berteman,dia menganggap semuanya adalah teman. Tetapi misalnya ada teman yamg mempengaruhi dia untuk tidak berteman dengan siA misalnya di amasih bisa terpengaruh. Emosi najib dengan ibunya sangat dekat, apapun yang ia lihat dan ia rasakan pasti akan diceritakan dengan ibunya.

E.    PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN NAJIB
Orang tua najib merupakan orang tua yang supel, beliau selalu membebaskan anaknya untuk tumbuh dan berkembang secara alami. Beliau tidak pernah mengekang anak-anaknya, dan memaksakan hal-hal yang tidak disukai kepada anak-anaknya. Beliau juga tidak pernah membatasi anak-anaknya untuk bergaul hanya saja model yang diterapkan oleh ibu muntiah adalah beliau selalu mengawasi perkembangan dan pertumbuhan anak dari kejauhan, memberikan pengarahan apabila hal yang dilakukan anak-anaknya memang sudah melenceng dan tidak ditolerir lagi. Beliau selalu menagarkan kemandirian sejak kecil apapun misalnya hal itu masih mampu untuk dilakukan si anak tanpa bantuannya beliua tidak pernah membantunnya.untuk spiritual didikan yang terapkan pada anaknya adalah dbeliau mempunya doa-doa khusus untu ananknya agar menjadi anak yang baik dan sholekhah.



















[1] Sutjihati Soemantri, psikologi Anak Luar biasa,( Bandung: PT. Refika Aditama,2006) hal.160
[2] Ibid., hal.165

Tidak ada komentar:

Posting Komentar